![]() |
VIPBANDARQ |
AGEN DOMINO99 - Sekolah tersebut memang memiliki kebijakan yang melarang siswanya melakukan pewarnaan pada rambut. Pendidik di sekolah tersebut terus memerintahkan siswi tersebut mewarnai rambutnya menjadi hitam. Siswi yang belum bersekolah sejak September 2016, karena menderita rasa sakit dan iritasi akibat pewarna rambut, sedang menuntut kerugian sekitar 2,2 juta yen (19.300 dolar AS). Sementara prefektur Osaka meminta pengadilan untuk menolak klaim tersebut.
BANDARQ - Masahiko Takahashi, kepala sekolah Kaifukan, mengatakan dia tidak dapat memberikan komentar secara langsung mengenai kasus tersebut. Namun, menegaskan bahwa sekolahnya melarang siswa mewarnai atau memutihkan rambut. Meski begitu, Takahashi menolak berkomentar terkait apakah diperbolehkan mewarnai rambut cokelat menjadi hitam. Siswi itu belum bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya. Banyak sekolah di Jepang memiliki peraturan ketat tentang warna rambut, asesoris, riasan dan seragam, termasuk ukuran panjang rok untuk anak perempuan.
![]() |
VIPBANDARQ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar